WARTAKINIAN.COM - Sekjen DPP Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), Yohanna Murtika resmi memecat caleg partainya, Devara Putri Prananda, tersangka pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Ia mengatakan keputusan pemecatan itu dibuat pihaknya usai menggelar rapat internal terkait hukum yang menjerat Devara Putri Prananda.
Devara diketahui sebagai Calon Legislatif (Caleg) Dapil Jawa Barat IX nomor urut empat, terbukti bersama Didot Alfiansyah, serta pembunuh bayaran berinisial MR terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap korban Indriana.
“Perihal perkara itu sudah kami cabut keanggotaannya (Devara), kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader yang terlibat pelanggaran hukum,” kata Yohanna, Ahad (3/3/2024).
Yohanna mengatakan kasus yang ditangani Polda Jawa Barat itu dikarenakan sikap pribadinya, dan tidak ada kaitannya dengan partai.
“Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Tapi kami tetap berempati perihal kasus tersebut. Semoga masalahnya cepat terselesaikan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Devara Putri Prananda (24), seorang wanita, Calon Legislatif (Caleg) DPR RI yang menjadi dalang pembunuhan di Bogor, Jawa Barat itu, menjadi sorotan karena terjerat kasus pembunuhan terhadap wanita asal Jakarta bernama Indriana Dewi Eka.
Ia bersama sang kekasih, Didot Alfiansyah menjadi pelaku utama pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri. Penyebab pembunuhan ini, adalah karena cinta segitiga antara Devara (Pelaku), Indriana (Korban) dan Didot (Pelaku).
Devara yang cemburu mengetahui keduanya menjalin hubungan di belakangnya, meminta Didot sang kekasih menghabisi nyawa Indriana. Tak disangka, Didot rupanya menyanggupi permintaan tersebut dan mengajak teman Devara bernama Muhammad Reza (MR) menghabisi nyawa Indriana.
Mereka, melakukan pembunuhan secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk beraksi.
"Kira-kira seperti itu (cinta segitiga). Jadi karena cemburu kemudian melakukan ini," ujar Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan usai olah TKP di Jl Bukit Pelangi, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jumat (1/3).
"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ujarnya.
(Red)