• Jelajahi

    Copyright ©
    Sinyal Bekasi

    Iklan

     


    Komplotan Pria Rampok Pasutri, Kepala Korban Dipukul Kapak yang Ternyata Masih Hubungan Keluarga

    14/03/2024, 20:13 WIB Last Updated 2024-03-14T13:54:56Z

    PENULIS : ADE DWI HIDAYAT

    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    WARTAKINIAN.COM
    - Pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut) di rampok dan di pukul menggunakan Kapak oleh komplotan pencuri. Yang ternyata salah satu pelaku itu masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.

    Kapolres Labusel AKBP Maringan Simanjuntak mengatakan perampokan itu terjadi di Jalan Kebun Pik Cuan, Desa Teluk Panji, Kecamatan Kampung Rakyat, Minggu (10/3/2024) sekira pukul 23.00 WIB. Adapun kedua korban, yakni Wandi (42) dan Suriawati (40).

    "Para tersangka sudah merencanakan perampokan terhadap korban," kata Maringan, Kamis (14/3), dikutip dari detikSumut.com.

    Maringan mengatakan sudah ada tiga pelaku yang ditangkap terkait kasus itu. Ketiganya, yakni Adi Siswanto (41), Dedi Sahputra (40), dan Andre Saputra (17). Sementara satu pelaku bernama Vendra (38) masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

    Perampokan itu, kata Maringan, berawal saat kedua korban tengah melintas di lokasi kejadian. Lalu, pelaku Vendra melempar kayu dan mengenai kaki korban Suriawati. Para korban pun berhenti dan pada saat yang bersamaan pelaku Adi memukul kepala korban menggunakan kapak sebanyak dua kali.

    "Adi Siswanto dengan menggunakan kapak memukul kepala belakang korban sebanyak dua kali yg mengakibatkan Suriawati terluka. Kemudian, datang Vendra ikut memukuli kedua korban dengan kayu, begitu pula Andre Saputra melakukan pemukulan dengan kayu kepada kedua korban," jelasnya.

    Korban pun lemas usai dihajar para pelaku. Pada saat yang bersamaan, para pelaku membawa kabur uang, perhiasan dan handphone korban. Lalu, korban membuat laporan ke Polsek Kampung Rakyat pada 11 Maret 2024.

    "Lalu, barang-barang milik korban termasuk perhiasan dan handphone diambil para pelaku," kata Maringan.

    Pihak kepolisian yang menerima laporan itu, lalu memburu para pelaku hingga akhirnya berhasil mengamankannya. Awalnya, petugas menangkap pelaku Adi dan Andre di salah satu loket bus di Kampung Rakyat pada 11 Maret sekitar pukul 19.40 WIB.

    Dari kedua pelaku, petugas mengamankan handphone dan uang korban sebesar Rp 1,2 juta serta uang hasil penjualan emas korban sekitar Rp 1 juta.

    "Kedua pelaku mengaku curas tersebut dilakukan empat orang," ungkapnya.

    Selanjutnya, petugas kepolisian melakukan pengembangan dan menangkap pelaku Dedi Saputra di rumahnya di Teluk Panji Kampung Rakyat. Dedi Saputra berperan sebagai orang yang memantau pergerakan korban dan melaporkannya ke pelaku Adi dan Vendra yang sudah bersiaga di lokasi.

    "Motifnya dendam dan kebutuhan ekonomi. Saat ini, kita masih memburu pelaku Vendra," pungkas Maringan.

    Kasat Reskrim Polres Labusel AKP Gurbacov mengatakan pelaku Adi dan korban ini merupakan saudara ipar. Pelaku Adi sakit hati ke korban karena mereka tidak menjenguk istrinya yang sakit.

    Selain itu, motif pelaku melakukan perampokan itu karena faktor ekonomi. Alhasil, pelaku Adi mengajak pelaku lainnya untuk merampok korban.

    "Sakit hati gara-gara istrinya sakit di Tebing Tinggi tidak dijenguk oleh korban. Korban dan tersangka Adi ini ipar. Namun, lebih kental motifnya ekonomi, tersangka mengambil barang milik korban," pungkasnya.

    (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    PEMERINTAH

    +
    /*]]>*/