• Jelajahi

    Copyright ©
    Sinyal Bekasi

    Iklan

     


    Berikut Pengaturan Lalu Lintas Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran 2024/1445 Hijriyah

    05/04/2024, 21:07 WIB Last Updated 2024-04-05T14:07:58Z

    PENULIS : ADE DWI HIDAYAT

    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    WARTAKINIAN.COM
    - Kemenhub RI, Kementerian PUPR dan Korlantas Polri menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pengaturan lalu lintas jalan serta penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik angkutan Lebaran 2024/1445 Hijriyah.


    Berikut ketentuan pengaturan lalu lintas selama libur Lebaran 2024:


    A. Sistem Satu Arah (One-Way System) 


    Pengaturan sistem satu arah pada arus mudik dan balik, adalah sebagai berikut:


    Arus Mudik:


    1. Jumat, 5 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Minggu, 7 April 2024 pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) sampai dengan KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang.


    2. Senin dan Selasa, 8 dan 9 April 2024 masing-masing pukul 08.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) sampai dengan KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang.


    3. Penutupan jalan masuk, pembersihan jalur dan rest area mulai dari KM 414 B ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 72 B ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) dengan ketentuan:


    a. Jumat, 5 April 2024 pukul 12.00 waktu setempat sampai dengan pukul 14.00 waktu setempat; dan

    b. Senin dan Selasa, 8 dan 9 April 2024 masing-masing pukul 06.00 waktu setempat sampai dengan pukul 08.00 waktu setempat.


    4. Normalisasi kondisi lalu lintas dan pembukaan jalan masuk mulai dari KM 414 B ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 72 B ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) pada Senin – Rabu, 8 – 10 April 2024 masing-masing pukul 00.00 waktu setempat sampai dengan pukul 02.00 waktu setempat.


    Arus Balik:


    1. Jumat, 12 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali).


    2. Sabtu, 13 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali).


    3. Minggu, 14 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Selasa, 16 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat mulai dari KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali).


    4. Penutupan jalan masuk, pembersihan jalur dan rest area mulai dari KM 72 A ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) sampai dengan KM 414 A ruas Jalan Tol Semarang – Batang dengan ketentuan:


    a. Jumat, 12 April 2024 pukul 12.00 waktu setempat sampai dengan pukul 14.00 waktu setempat;

    b. Sabtu, 13 April 2024 pukul 06.00 waktu setempat sampai dengan pukul 08.00 waktu setempat; dan

    c. Minggu, 14 April 2024 pukul 12.00 waktu setempat sampai dengan pukul 14.00 waktu setempat.


    5. Normalisasi kondisi lalu lintas dan pembukaan jalan masuk mulai dari KM 72 A ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) sampai dengan KM 414 A ruas Jalan Tol Semarang – Batang:


    a. Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 April 2024 masing-masing pukul 00.00 waktu setempat sampai dengan pukul 02.00 waktu setempat;

    b. Selasa, 16 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat sampai dengan pukul 10.00 waktu setempat.


    Catatan:


    Adapun saat pemberlakuan sistem satu arah pada ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan ketika arus mudik dan balik kendaraan bermotor dari ruas Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan yang menuju arah Jakarta ataupun Semarang dapat keluar di Gerbang Tol Cimalaka dan Gerbang Tol Cisumdawu Jaya.


    B. System Contra Flow

    Penerapan sistem jalur/lajur pasang surut/tidal flow (contra flow) adalah sebagai berikut:


    Arus Mudik:


    Jumat, 5 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Kamis, 11 April 2024 pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 36 ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali).


    Arus Balik:


    Jumat, 12 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Selasa, 16 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat mulai dari KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) sampai dengan KM 36 ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek.


    C. Sistem Ganjil Genap


    Penerapan sistem ganjil – genap adalah sebagai berikut:


    Arus Mudik:


    1. Jumat, 5 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Minggu, 7 April 2024 pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta sampai dengan KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang.


    2. Senin dan Selasa, 8 dan 9 April 2024 masing-masing pukul 08.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta sampai dengan KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang.


    Arus Balik:


    1. Jumat, 12 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat mulai dari KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.


    2. Sabtu, 13 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat sampai dengan pukul 24.00 waktu setempat KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.


    3. Minggu, 14 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Selasa, 16 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat KM 414 ruas Jalan Tol Semarang – Batang sampai dengan KM 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.


    Catatan:


    • Untuk sistem ganjil-genap pada umumnya, untuk kendaraan penumpang, bus dan angkutan barang dengan nomor kendaraan genap dilarang melintas pada tanggal ganjil, begitupun sebaliknya.


    • Ketentuan sistem ganjil-genap dikecualikan untuk kendaraan pimpinan negara, kendaraan dinas berwarna merah, pemadam kebakaran, ambulans, angkutan umum berplat kuning, kendaraan listrik, kendaraan operasional pengelola jalan tol, dan kendaraan barang pokok.


    D. Pembatasan Operasional Angkutan Barang di Ruas Tol


    Pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih; mobil barang dengan kereta tempelan; mobil barang dengan kereta gandengan; serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.


    Kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan atau tetap bisa beroperasi yaitu yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM)/bahan bakar gas (BBG), hantaran uang, logistik pemilu/pemilihan, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, serta barang pokok. Angkutan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan beberapa ketentuan:


    Diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut;


    Surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, dan nama serta alamat pemilik barang dan ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.


    Catatan:


    • Pembatasan mobilitas angkutan barang saat libur Lebaran nanti dilakukan agar kelancaran lalu lintas terjamin. Jumlah volume kendaraan diprediksi akan bertambah, baik di jalan tol maupun non tol.


    • Adapun waktu pelaksanaan pembatasan operasional angkutan barang di ruas tol diberlakukan mulai hari Jumat, 5 April 2024 pukul 09.00 waktu setempat sampai dengan hari Selasa, 16 April 2024 pukul 08.00 waktu setempat.


    Ruas Jalan Tol yang Dibatasi


    Berikut daftar ruas jalan tol yang dibatasi:


    1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung


    2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang- Merak


    3. DKI Jakarta:


    a. Prof. DR. Ir. Sedyatmo

    b. Jakarta Outer Ring Road (JORR)

    c. Dalam Kota Jakarta


    4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:


    a. Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong – Cibadak

    b. Bekasi – Cawang – Kampung Melayu

    c. Jakarta – Cikampek


    5. Jawa Barat:


    a. Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi

    b. Cileunyi – Cimalaka – Dawua

    c. Cikampek – Palimanan – Kanci

    d. Jakarta – Cikampek II Selatan (fungsional).


    6. Jawa Barat – Jawa Tengah: Kanci – Pejagan


    7. Jawa Tengah:


    a. Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang

    b. Krapyak – Jatingaleh (Semarang)

    c. Jatingaleh – Srondol (Semarang)

    d. Jatingaleh – Muktiharjo (Semarang)

    e. Semarang – Solo – Ngawi

    f. Semarang – Demak

    g. Jogja – Solo (fungsional).



    8. Jawa Timur:


    a. Ngawi – Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo

    b. Surabaya – Gresik

    c. Pandaan – Malang


    Ruas Jalan Non-Tol yang Berlaku Pembatasan


    Berikut daftar ruas jalan non-tol yang diberlakukan pembatasan:


    1. Sumatera Utara:


    a. Medan – Berastagi

    b. Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea


    2. Jambi dan Sumatera Barat:


    a. Jambi – Sarolangun – Padang

    b. Jambi – Tebo – Padang

    c. Jambi – Sengeti – Padang

    d. Padang – Bukit Tinggi


    3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.


    4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak


    5. Banten:


    a. Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuhan

    b. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto

    c. Serang – Pandeglang – Labuhan


    6. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi -Cikampek – Pamanukan – Cirebon


    7. Jawa Barat:


    a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar

    b. Bandung – Sumedang – Majalengka

    c. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur


    8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes


    9. Jawa Tengah:


    a. Solo – Klaten – Yogyakarta

    b. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak

    c. Bawen – Magelang – Yogyakarta

    d. Tegal – Purwokerto


    10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi


    11. Yogyakarta:


    a. Jogja – Wates

    b. Jogja – Sleman – Magelang

    c. Jogja – Wonosari

    d. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles)


    12. Jawa Timur:


    a. Pandaan – Malang

    b. Probolinggo – Lumajang

    c. Madiun – Caruban – Jombang

    d. Banyuwangi – Jember


    13. Bali: Denpasar – Gilimanuk


    Sumber: HUMAS KEMENHUB RI & KOORLANTAS POLRI

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    PEMERINTAH

    +
    /*]]>*/