Beberapa rumah disekitar Gedung Rumah Autis mengalami kerusakan tingkat ringan dan sedang karena atap tertimpa atap baja ringan yang keseluruhannya tersapu oleh kerasnya angin sore kemarin.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian yang dialami Rumah Autis mencapai lebih dari 100 Juta Rupiah. Banyak barang barang media belajar anak anak berkebutuhan khusus yang mengalami kerusakan karena air masuk ke dalam gedung setelah atap lantai 3 tersapu oleh angin.
Pihak Damkar setempat membantu mengevakuasi atap yang menimpa rumah di depan Gedung Rumah Autis, semua pihak bekerja keras untuk mengatasi dampak dari kejadian ini dan memastikan keselamatan semua warga.
Pihak Rumah Autis hari ini langsung berupaya untuk membetulkan rumah rumah yang terdampak dari robohnya lantai 3 Rumah Autis serta membersihkan kelas kelas yang ada di lantai 1 dan 2.
"Kalau kondisi seperti ini, mau tidak mau kita harus meliburkan anak anak untuk kegiatan belajar mengajar, baik terapi dan sekolah khusus demi keamanan karena lantai 3 harapannya segera dapat di renovasi ," ungkap Ajeng selaku Kepala Cabang Rumah Autis Cabang Gunung Putri.
Kami memohon banyak pihak bisa memahami musibah yang menimpa kami saat ini, serta memohon doa dan dukungan agar kegiatan belajar mengajar anak anak berkebutuhan Khusus di Rumah Autis bisa berjalan dengan aman dan lancar kembali.
"Kasian jika anak anak harus diliburkan panjang semoga Allah memberikan rejeki kepada kita semua sehingga Yayasan Cagar , semua pihak yang peduli bisa mensuport dan sesegera mungkin bisa merenovasi gedung lt 3, " ucapnya penuh harap.
Rumah Autis yang bernaung di bawah Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR FONDATION) yang berpusat di Jl DR Ratna Jati Asih Kota Bekasi ini, didirikan dengan tujuan untuk menjembatani kebutuhan akan tempat terapi maupun sekolah bagi penyandang autis maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) lainnya dengan biaya yang terjangkau bahkan gratis. Salah satu pencetusnya adalah tentang beratnya menangani penyandang autis dan ABK, terutama biayanya yang tergolong mahal, bahkan untuk keluarga berada sekalipun. (*)
