WARTAKINIAN.COM - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo melaksanakan kegiatan sekolah lestari yang berlangsung di SMAN 1 Panarukan dan SMAN 2 Situbondo, Selasa (11/06/2024) tadi.
Dalam sekolah lestari ini, siswa-siswi SMAN 1 Panarukan dan SMAN 2 Situbondo diajari tentang penyeleksian benih unggul, pengelolaan media tanam, tatacara penyemaian benih, perawatan bibit, pencegahan hama dan gulma serta konservasi berkelanjutan.
"Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH Situbondo bekerjasama dengan Situbondo Peduli Bumi, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia, Paiton Energi, POMI, PT Nusantara Sebelas Medika, dan IP Freedom, melaksanakan sekolah lestari," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Situbondo, Akhmad Yulianto.
Tujuan dilaksanakan sekolah lestari ini, sambung Yulianto, mengajak para pelajar agar memahami cara menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekolah maupun di rumahnya masing-masing serta di ruang hijau publik.
"Para pelajar kita ajari penyeleksian benih unggul, pengelolaan media tanam, tatacara penyemaian benih, perawatan bibit, pencegahan hama dan gulma serta konservasi berkelanjutan," tutur Yulianto.
Lebih lanjut, Yulianto mengatakan, dengan dilaksanakan sekolah lestari ini diharapkan generasi muda penerus bangsa dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup dari berbagai aspek yang ada.
"Sekolah lestari ini dilaksanakan salah satu upaya DLH Situbondo dalam memberikan edukasi lingkungan hidup di kalangan pelajar. Sebab, saat ini sudah banyak lahan-lahan kritis yang harus ditanggulangi agar lingkungan hidup kita terjaga kelestariannya," pungkas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Situbondo.
Sementara itu, baik pelajar SMAN 1 Panarukan maupun SMAN 2 Situbondo mengatakan, kegiatan sekolah lestari yang dilaksanakan DLH Situbondo merupakan ilmu yang bermanfaat bagi sendi-sendi kehidupan.
"Kami bersama rekan-rekan sejawat wajib belajar tentang menjaga kelestarian lingkungan hidup. Alhamdulillah, dengan adanya sekolah lestari ini, kami mendapat ilmu tentang memilih bibit unggul, pengelolaan media tanam, tatacara penyemaian benih, perawatan bibit, penjegahan hama dan gulma serta konservasi berkelanjutan," kata salah seorang pelajar SMAN 1 Panarukan, Marissa Ayu Ramadhani.
(Red)