WARTAKINIAN.COM - Indonesia memasuki era transfrmasi digital yang sangat masif. Data kependudukan yang terdapat di Identitas Kependudukan Digital dinilai sangat esensial meningkatkan kualitas layanan digital perbankan.
Penilaian tersebut disampaikan Presiden Direktur UOB Indonesia, Hendra Gunawan pada acara layanan aktivasi IKD sekaligus Penandatanganan Perpanjangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) UOB Indonesia dengan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, di UOB Plaza, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Menurut Hendra, kemitraan strategis dengan Ditjen Dukcapil berperan penting meningkatkan kualitas layanan digital bagi nasabah UOB Indonesia. "Sejak 2017, UOB telah berkolaborasi dengan Dukcapil, dan sekarang menjadi salah satu bank yang pertama kali memanfaatkan data kependudukan berupa NIK dan IKD untuk mempercepat proses onboarding bagi hampir 2 juta nasabah UOB TMRW (Tomorrow)," kata Hendra Gunawan yang memimpin UOB Indonesia sejak 2020 silam.
Hendra menyatakan, dengan penggunaan IKD dalam proses bisnis perbankan dapat mencegah penyalahgunaan identitas dengan tetap menjaga kerahasiaan nasabah. "IKD tidak hanya menyederhanakan proses bisnis, juga memastikan pelayanan perbankan yang lebih aman dan efisien. Proses verifikasi dan validasi nasabah pun menjadi lebih kuat dan bisa diandalkan," ujar peraih Best CEO Bank, Business Indonesia Financial Awards 2023.
Pada kesempatan yang sama, Head of Digital Bank, Fajar Septandri Maharjaja menambahkan, UOB Indonesia mulai meluncurkan digital banking di awal 2020. "Kami sangat memanfaatkan betul data kependudukan Dukcapil, serta mendapat manfaat yang sangat luar biasa yang kami rasakan, sehingga proses onboarding menjadi lebih cepat dan aman. Kami pun mengikuti perkembangan face recognition-nya Dukcapil hingga sampai pada pemanfaatan IKD sekarang," tutur Fajar.
Peran IKD makin esensial
Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi yang hadir untuk menandatangani PKS dengan UOB Indonesia menyambut baik perpanjangan kerja sama ini. "Saya mengapresiasi sinergi kolaborasi dengan UOB Indonesia yang berjalan bagus sejak 2017 hingga sekarang sehingga menjadi bank yang berhasil meraih banyak penghargaan, nasabah pun terus meningkat dan UOB makin besar," ujar Dirjen Teguh.
Teguh pun menceritakan pengalamannya membuka rekening di berbagai bank yang sudah memanfaatkan IKD. "Jika menggunakan NIK saja butuh 5 menit untuk membuka rekening bank, dengan IKD hanya 10 detik," ungkapnya.
Seiring percepatan transformasi digital nasional terdapat 3 kunci penting untuk mencapai keterpaduan layanan digital nasional. Yakni Identitas Digital, Data Interoperability, dan Digital Payment. "Untuk IKD bakal menjadi Foundational Digital ID (Identitas Digital Dasar) yang dibutuhkan pada semua layanan pemerintah dan swasta dengan tetap mengutamakan perlindungan data pribadi," Teguh menjelaskan.
Dirjen Teguh optimistis peran IKD di masa depan bakal semakin esensial seiring dengan percepatan yang masif dilakukan Dukcapil mengaktivasi IKD kepada semua kalangan.
Apalagi IKD akan diperkuat dan diperkaya fiturnya oleh Perum Peruri sebagai pengelola Govtech Indonesia untuk menjadi INA-Pass yang berperan sebagai Digital ID dan single sign on dalam layanan Portal Nasional.
Teguh Setyabudi menyebutkan, sekarang sudah ada 10.046.199 pengguna IKD di seluruh Indonesia. Namun dia yakin pada Oktober 2024 seiring dengan berjalannya berbagai layanan digital pemerintah menggunakan IKD, maka pengguna IKD akan mengalami lompatan yang besar.
"Begitu layanan SatuSehat milik Kemenkes terintegrasi IKD, maka pengguna SatuSehat dengan 108 juta akun terdaftar dapat langsung mengaktivasi IKD," kata Teguh.
Hal ini dimungkinkan lantaran proses aktivasi IKD dapat dilakukan secara online onboarding atau full digital. "Aktivasi online ini dilakukan dengan menggunakan teknologi liveness detection dan Face Recognition yang ada di Ditjen Dukcapil Kemendagri," jelas Teguh.
Turut hadir mendampingi Dirjen Teguh Setyabudi di UOB Plaza lantai 46 adalah Plt Direktur IDKN Mensuseno, Ketua Tim Layanan Administrasi Data Kependudukan Ni Luh Mertasih, Wakil Ketua Tim Bidang Infrastruktur Muhammad Fazal. Sedangkan dari jajaran direksi UOB Indonesia, tampak hadir Corporate Secretary Director Ardhi Wibowo, Consumer Banking Director Cristina Teh Yan, dan Head of Strategic Communications and Brand Maya Rizano.
Antusiasme karyawan antre IKD
Pelayanan jemput bola aktivasi IKD yang dilayani 7 personil tim teknis Ditjen Dukcapil, sedianya berlangsung hanya sehari. Namun lantaran membludaknya karyawan UOB Indonesia yang antusias dan rela mengantre panjang untuk aktivasi identitas digital, Dirjen Teguh Setyabudi meminta tim teknis Ditjen Dukcapil agar memperpanjang pelayanan di lantai 25 UOB Plaza itu menjadi 2 hari, hingga Kamis (27/6/2024).
Presdir UOB Indonesia Hendra Gunawan pun tak mau ketinggalan mengaktivasi identitas digital di hapenya. Demikian pula direksi lainnya secara bergantian mengaktifkan aplikasi IKD di ponsel masing-masing.
Menurut Ketua Tim Jemput Bola di UOB Plaza, Sesario Fernandes, pada hari pertama tim teknis Ditjen Dukcapil berhasil mengaktivasi IKD kepada 492 karyawan UOB Indonesia. Sedangkan di hari kedua sebanyak 410 karyawan berhasil mengaktivasi IKD di ponsel berbasis Android dan IoS. "Total selama 2 hari sebanyak 902 karyawan UOB Indonesia berhasil mengaktivasi IKD di ponsel mereka," kata Sesario.
(Tio)