• Jelajahi

    Copyright ©
    Sinyal Bekasi

    Iklan

    Inovator Kabupaten Bekasi Siap Melaju ke Tingkat ASEAN

    01/07/2024, Senin, Juli 01, 2024 WIB Last Updated 2024-07-01T05:09:36Z

    PENULIS : ADE DWI HIDAYAT

    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Inovator asal Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi Dede Nurdiansyah

    WARTAKINIAN.COM
    - Inovator asal Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi Dede Nurdiansyah siap mengikuti ajang lomba ASEAN Blue Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB tahun 2024.

    Lomba ini bertujuan untuk menjawab tantangan dan mendorong perkembangan inovasi ekonomi biru di negara-negara ASEAN dan Timor-Leste yang mencakup ekosistem laut dan air tawar.

    Dede Nurdiansyah (35) mengatakan, persyaratan administrasi dalam ajang ASEAN Blue Innovation Challenge sudah dipersiapkan. Dalam ajang ini, dirinya masuk dalam kategori penanganan sampah laut (marine plastic pollution) yang akan membawa inovasi Refill Station Smart Eco.

    "Untuk persiapan sendiri kita menyiapkan proposal, makalah, dan beberapa laporan-laporan pendukung serta menerjemahkan itu semua kedalam bahasa Inggris," ujarnya pada Sabtu (29/06/2024).

    Inovasi Refill Station Smart Eco ini sudah ada sejak tahun 2019 dengan mengusung konsep Reuse atau bisa dipakai berulang-ulang. Tujuan penciptaan inovasi ini untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Sehingga, bisa meminimalisir sampah darat agar tidak semakin menumpuk ke laut.

    "Kita berinisiatif menciptakan sebuah wadah untuk menampung itu semua. Nah, sebagai contoh kita tinggal membeli isi shamponya saja tanpa plastiknya, artinya kita cukup bawa botolnya kemudian kita membeli isinya saja dengan Refill Station Smart Eco ini. Dengan konsep seperti itu kita sudah mengurangi satu penggunaan sampah plastik agar tidak terbuang ke laut," jelasnya.

    Cara penggunaan Inovasi Refill Station Smary Eco ini, sambung dia, cukup gampang, dengan menggunakan sistem kartu uang elektronik dengan metode scan QR. Selain itu, inovasi ini juga dapat digunakan untuk beberapa produk cair seperti sabun, sampo, deterjen, terutama air mineral. 

    "Penggunaannya cukup mudah, dengan menggunakan scan QR, E-Money, atau sejenisnya. Tinggal tap disitu, lalu kita siapkan botolnya sesuai dengan takaran produk yang dipilih. Artinya kita membeli produk tanpa kemasan dan hanya isi ulangnya saja," jelas Dede.

    Dede menambahkan, Refill Station Smart Eco sudah melakukan uji coba di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Dari hasil uji coba yang dilakukan Dede selama satu minggu berhasil mengurangi penggunaan 130 botol plastik.

    Selain itu, kata dia, pada tahun 2019 pengembangan Refill Station Smart Eco pernah diterapkan di tiga kampus ternama seperti Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro, Universitas Sampurna dan Universitas Pamulang Tangerang. 

    "Pada penerapannya mengkombinasikan antara sistem robotik dengan dispenser sehingga terciptanya Dispenser Mas Eco untuk air mineral. Dari segi akademis ini sangat membantu menciptakan pengurangan sampah botol plastik," ungkapnya.

    Sebelumnya Dede Nurdiansyah berhasil meraih Juara 2 lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara 1 lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Bekasi yang diselenggarakan oleh DPMD Kabupaten Bekasi serta 10 besar finalis kompetesi Internet of Things Indonesia 2021.

    (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    PEMERINTAH

    +
    /*]]>*/