WARTAKINIAN.COM - Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan, format Sidang Tahunan MPR Tahun 2024 masih diselenggarakan bersamaan dengan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 pada tanggal 16 Agustus, sebagaimana dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya pasca Covid-19. Format seperti ini diharapkan menjadi yang terakhir kali diterapkan. Sehingga pada MPR, DPR, dan DPD periode 2024-2029, pelaksanaan Sidang Tahunan MPR bisa kembali dilaksanakan terpisah dengan Sidang Bersama DPR - DPD, sebagaimana dilakukan pada sebelum pandemi Covid-19.
Dasar hukum penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR RI antara lain, pasal 2 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945, bahwa MPR RI bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di Ibu Kota Negara, pasal 152 ayat (1) Peraturan MPR RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Tertib MPR, bahwa untuk menjaga dan memperkokoh kedaulatan rakyat, MPR RI dapat menyelenggarakan sidang tahunan dalam rangka mendengarkan laporan kinerja lembaga negara kepada publik tentang pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta diperkuat melalui konvensi ketatanegaraan.
"Sesuai ketentuan Tata Tertib, kedepannya Sidang Tahunan MPR bisa fokus mendengarkan laporan tahunan kinerja lembaga Kepresidenan, MPR, DPR, DPD, BPK, MA, MK, dan KY, sebagaimana pernah dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2004.
Melalui Sidang Tahunan MPR, rakyat bisa mendengar dan mengetahui apa saja yang sudah dijalankan berbagai lembaga negara dan juga lembaga kepresidenan selama setahun terakhir. Sehingga bisa mewujudkan transparansi dan akuntabilitas sekaligus mendewasakan demokrasi kita. Sekaligus bisa dijadikan ajang bagi lembaga negara dan kepresidenan untuk unjuk prestasi kepada rakyat," ujar Bamsoet usai Rapat Pimpinan MPR, di MPR RI, Jakarta, Senin (29/7/24).
Hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain, Ahmad Basarah, Lestari Moerdijat. Jazilul Fawaid, Amir Uskara, dan Fadel Muhammad.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM & Keamanan ini menjelaskan, dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2024, dirinya akan menyampaikan Pidato yang didalamnya membahas berbagai hal. Seperti pentingnya memaknai HUT ke-79 Indonesia secara filosofis, yuridis, dan penekanan pada fungsi Empat Pilar, serta apresiasi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo - Wapres LH Ma’ruf Amin periode 2019-2024. Serta ucapan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu tahun 2024, sekaligus harapan terhadap pemerintahan yang akan datang dan program unggulan pemerintahan periode 2024-2029.
"Pidato juga akan menyoroti peran Indonesia dalam menjaga stabilitas nasional melalui gagasan Pokok-Pokok Haluan Negara. Serta perwujudan pelaksanaan wewenang dan tugas MPR melalui kegiatan Silaturahmi Kebangsaan kepada para tokoh bangsa. Sekaligus pandangan terhadap berbagai isu aktual regional dan global seperti tantangan sektor pertanian, sempitnya lahan pertanian, mahalnya biaya produksi, tantangan bidang teknologi, ketimpangan digitalisasi, tantangan keamanan siber, peretasan data nasional, tantangan bidang energi dan transisi energi fosil ke energi terbarukan," jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, selain Sidang Tahunan MPR, di bulan Agustus ini MPR juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Antara lain Seminar Konstitusi tentang Quo Vadis MPR RI. Membahas secara mendalam tentang peran dan fungsi MPR RI, baik dalam tataran ideal maupun dalam tataran realita pasca empat kali amandemen konstitusi.
MPR juga akan menyelenggarakan Peringatan Hari Konstitusi pada 18 Agustus 2024, serta Fun Walk pada 31 Agustus 2024. Peringatan Hari Konstitusi menjadi momen untuk mengimplementasikan konstitusi dengan sungguh-sungguh. Tidak cukup hanya memiliki konstitusi yang baik di atas kertas, tetapi juga mengimplementasikannya dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti seluruh anak bangsa harus selalu menegakkan supremasi hukum, menjunjung tinggi prinsip checks and balances, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara.
"Dalam Fun Walk, akan terdapat beragam acara hiburan yang diselenggarakan agar MPR RI senantiasa dekat dengan rakyat. Salah satunya Stand Up Comedy Kebangsaan yang sudah menjadi ciri khas MPR selama ini. Memberikan sekaligus membuka kesempatan kepada para komika stand up comedy agar bisa sukses. Seperti para alumninya, yakni Kiki Saputri, Marshel Widianto, Aji Pratama, dan lainnya," pungkas Bamsoet. (Tio)