WARTAKINIAN.COM - Jakarta, LSPR Institute of Communication & Business mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai Komunikasi Pelayanan dalam Pariwisata kepada masyarakat di Desa Golo Mori, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini menggandeng Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan, Labuan Bajo pada Selasa, (23/7/2024).
Labuan Bajo beberapa tahun belakangan ini mulai terkenal tidak hanya di nusantara namun juga di manca negara. Keindahan alamnya yang tidak ada tandingannya serta daya tarik binatang langka Komodo merupakan hal unik dan menjadi daya jual daerah ini.
Banyak pembangunan infrastruktur mulai dilakukan untuk mempermudah wisatawan menikmati alam di Labuan Bajo. Seiring dengan pembangunan tersebut, banyak pula hotel-hotel berbintang dan tempat wisata kelas dunia yang mulai melirik Labuan Bajo, terutama di Desa Golo Mori.
Di Desa ini dibangun juga kawasan MICE yang dikelola oleh PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation), diatas lahan 20 hektar dengan kapasitas sebanyak 400 orang, tempat diadakannya acara KTT ke 42 tahun 2023 yang diharapkan menjadi daya tarik pariwisata untuk meningkatkan kunjungan ke Labuan Bajo.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dosen-dosen LSPR Institute mengadakan penyuluhan dengan judul Komunikasi Pelayanan dalam Pariwisata kepada masyarakat Desa Golo Mori Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Ayu Rakhmi Tiara Hamdani, M.M Par dosen Prodi Pariwisata LSPR Institute mengatakan terkait penyuluhan mengenai Komunikasi Pelayanan dalam Pariwisata yang disampaikannya, “Pengabdian masyarakat yang dilakukan kali ini ditujukan untuk membekali warga Desa Golo Mori agar dapat mempersiapkan diri menerima wisatawan karena perkembangan pariwisata ke depan di Desa Golo Mori ini semakin pesat dengan akan dibangunnya banyak hotel dan banyak tempat wisata lainnya sehingga diharapkan pariwisata dapat memberikan berdampak positif bagi masyarakat Desa Golo Mori”.
Dewi Rachmawati, M.Si, dosen Fakultas Komunikasi LSPR yang juga menjadi pemateri menambahkan bahwa daya tarik alam yang indah di Labuan Bajo ini akan membuat wisatawan banyak berkunjung untuk melihat dan menikmati keindahannya. Sehingga penting untuk membekali warga Desa Golo Mori mengenai komunikasi pelayanannya dengan wisatawan baik nusantara maupun manca negara.
Chrispinianus Mesima, SST.Par, M.Par sebagai Sekretaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan berterima kasih dan menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Karena LSPR turut membantu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Kabupaten Labuan Bajo Manggarai Barat untuk meningkatkan kesiapan masyarakat di Desa Golo Mori dalam berpartisipasi meningkatkan kualitas komunikasi dan pelayanan di sektor pariwisata.
Lebih lanjut beliau menambahkan penelitian yang dilakukan oleh para dosen LSPR Institute juga membantu DPSP Labuan Bajo dengan kajian ilmiah yang bisa jadi referensi untuk arah kebijakan pembangunan sektor pariwisata.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen LSPR Institut ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat Desa Golo Mori dan juga dapat menerapkan komunikasi layanan yang baik sebagai tuan rumah kepada wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Hal ini adalah wujud kontribusi perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam pembanguan di Labuan Bajo.
Sekilas LSPR
LSPR Institute of Communication & Business telah berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu Public Relations, International Relations, Marketing Communication, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising, dan Performing Arts Communication, serta program pasca sarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication, dan Mass Media Management. Saat ini LSPR memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa/i aktif.
Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapatkan pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapatkan pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom and City and Guilds UK, sedangkan untuk program S2 LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australian dan City and Guilds UK.
LSPR bertransformasi menjadi Institut Komunikasi dan Bisnis atau LSPR Communication & Business Institute berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan Nomor 1035/KPT/I/2019. Surat keputusan tersebut diberikan oleh Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T (Plt. Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah III) dan diterima oleh LSPR Manajemen pada hari selasa, 12 November di Kantor LLDIKTI Wilayah III Jakarta.
LSPR kini menyelenggarakan tujuh Program Studi, yaitu Ilmu Komunikasi Program Magister, Ilmu Komunikasi Program Sarjana, Ilmu Komunikasi Program Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan di Provinsi Bali, Desain Komunikasi Visual Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Pariwisata Program Sarjana, dan Bisnis Jasa Program Sarjana.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi:
Dewi Rachmawati
Email: dewi.r@lspr.edu
(Red)