Dedi Mulyadi Mantan Bupati Purwakarta
WARTAKINIAN.COM - Dedi Mulyadi, lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 11 April 1971.
Dedi adalah putra bungsu dari sembilan bersaudara.
Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana adalah pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28
Sejak kecil, Dedi sudah terbiasa hidup keras. Ia sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.
Sifatnya yang giat dan bertanggung jawab masih dibawanya sampai berstatus sebagai mahasiswa.
Karakter tersebut membuat sosok dirinya mulai banyak diperhatikan oleh mahasiswa, birokrat, dan politikus.
Berkat itu, ia mendapat kepercayaan untuk menjadi penulis pidato ketua Partai Golkar Purwakarta, almarhum Babisnis.
Di tahun 1994, Dedi Mulyadi dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta.
Jabatan ini menjadi langkah awal Dedi Mulyadi menuju perjalanan karir politiknya.
PERJALANAN KARIR POLITIK
Di era reformasi, karir politik Dedi semakin melonjak. Di tahun 1999, Dedi terpilih duduk di kursi DPRD Purwakarta dari Partai Golkar.
Selama lima tahun, Dedi selalu terpilih menjadi Ketua Komisi E (1999-2004).
Namun di tahun 2003, Dedi terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta Periode 2003-2008) berpasangan dengan Lily Hambali Hasan.
Di tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Purwakarta Periode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung B. Supardi dan menjadi Bupati Purwakarta pertama yang dipilih langsung oleh rakyat.
Dedi kembali terpilih pada periode berikutnya (2013-2018) dengan berpasangan dengan Dadan Koswara.
Tidak hanya itu, dia juga mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Wakil Sekretaris Partai Golkar, Sekretaris, hingga didaulat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat pada periode 2016-2021.
Dedi Mulyadi juga menjadi salah satu politisi yang memanfaatkan media sosial untuk sarana branding sehingga dikenal banyak orang.
Ketika menjabat sebagai Bupati Purwakarta namanya semakin populer sebab program serta kebijakan yang dibuat berbeda dengan bupati yang lainnya.
Dedi Mulyadi menekankan untuk cinta seni dan budaya lokal dengan diterapkannya di lingkungan sekolah dan kerja.
Contohnya yaitu pembangunan taman seni, patung, sampai memakai pakaian adat Sunda. Selain itu, Dedi Mulyadi juga melarang guru memberikan PR kepada siswanya.
Bisnis dan Kekayaan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi, melalui konten YouTube pribadinya, sering menampilkan bisnis yang ia jalankan serta aksi membagi-bagikan uang kepada masyarakat.
Menurut data dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, mantan Bupati Purwakarta ini telah memiliki lebih dari tiga juta subscriber dan total videonya telah ditonton lebih dari 600 juta kali.
Dari popularitas tersebut, Dedi Mulyadi diperkirakan mengantongi penghasilan antara Rp138 juta hingga Rp2 miliar dari YouTube.
Selain penghasilan dari media sosial, Dedi Mulyadi juga mendapat penghasilan dari profesi utamanya sebagai politisi.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tahun 2022, Dedi Mulyadi memiliki total kekayaan sebesar Rp6.106.425.453.
Laporan tersebut merinci aset Dedi Mulyadi, antara lain 46 aset tanah dan bangunan senilai Rp5.082.534.000, alat transportasi dan mesin senilai Rp3.987.364.000, harta bergerak lainnya senilai Rp148.000.000, serta kas dan setara kas senilai Rp465.135.925.
Total aset Dedi Mulyadi adalah Rp9.683.033.925, dikurangi hutang sebesar Rp3.576.608.472, sehingga total kekayaan bersihnya adalah Rp6.106.425.453.
PROFIL DEDI MULYADI
KELUARGA
Orang Tua : Sahlin Ahmad Suryana dan Karsiti
Istri : Anne Ratna Mustika
Anak : Ahmad Habibie Bungsu Maula Akbar
Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip
PENDIDIKAN
SD Sukabakti (1984)
SMPN Kalijadi (1987)
SMA Negeri Purwadadi (1990)
Sekolah Tinggi Hukum (STH) Purnawarman (1999)
KARIER
* Ketua Umum HMI Cabang *Purwakarta (1994)
* Senat mahasiswa STH
* Purnawarman, Purwakarta (1994)
* Wakil Ketua DPC Serikat Pekerja
* Seluruh Indonesia (SPSI) (1997)
* Sekretaris Konfederasi Serikat
* Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). (1998)
* Wakil Sekretaris Partai Golkar
* Kabupaten Purwakarta (1999)
* Wakil Ketua GM FKPPI (2002)
* Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002)
* Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002)
* Anggota DPRD Purwakarta (2001-2003)
* Ketua DPD Golkar Purwakarta (2003)
* Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008)
* Sekretaris Jenderal Partai Golkar Jawa Barat (2010)
* Bupati Purwakarta (2008-2013)
* Bupati Purwakarta (2013-2018)
* Ketua DPD Golkar Jawa Barat (2016)
(Red)