WARTAKINIAN.COM - Perkebunan kelapa sawit telah menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian banyak negara tropis, khususnya di Asia Tenggara. Dalam beberapa dekade terakhir, industri kelapa sawit telah mengalami pertumbuhan yang pesat, menyumbang secara signifikan terhadap pendapatan ekspor dan menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang.
Dalam keterangan persnya yang diterima redaksi, Jumat (30/8/2024), Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Ikatan Alumni dan Universitas Terbuka Medan menggelar Seminar Nasional bertajuk "Peningkatan, Pengelolaan dan Pengolahan Bidang Industri Kelapa Sawit" secara hybrid di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, beberapa waktu lalu.
Semnas Kelapa Sawit ini merupakan kerjasama dan bentuk soliditas yang baik dan di dukung penuh oleh BPDPKS, Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT), Universitas Terbuka Pusat dan UT Medan.
Kegiatan ini pun menghadirkan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko S.IP.,M.Si (Ketum IKA UT) yang diwakilkan oleh Drs. Leles Sudarmanto, M.M.M.B.A (SekjenIKA UT), Yasir Riady, S.S., M.Hum (Direktur UT Medan), Drs. H.M. Syarfi Hutauruk M.M (Ketua IKA UT Medan), Dr. Subekti Nurmawati, M. Si (Dekan FST UT), Arfie Thahar, STP. M.M (Kepala Divisi Program Pelayanan bpdpks) dan Dr.Ir.Erwin Nyak, Pusat Penelitian Kelapa Sawit Sumatera Utara.
Ketua IKA UT Wilayah Medan yang juga mantan Walikota Sibolga, Drs.H.M.Syarfi Hutauruk,M mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Namun, di era digital ini, tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri kelapa sawit semakin kompleks.
Menurut Syarfi, seminar ini menjadi sangat relevan dan strategis karena menghadirkan berbagai perspektif dan pengalaman dari para ahli, praktisi, serta mahasiswa dan alumni Universitas Terbuka yang telah berkontribusi dalam bidang ini.
"Saya yakin, melalui diskusi dan sharing knowledge yang akan berlangsung, kita akan mendapatkan wawasan baru yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan industri kelapa sawit yang lebih efektif dan berkelanjutan," ujar Syarfi.
Sementara itu, Direktur UT Medan, Yasir Riady menyampaikan Universitas Terbuka, sebagai institusi pendidikan tinggi yang mengusung sistem pembelajaran jarak jauh, memiliki potensi besar untuk menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan industri kelapa sawit.
Mahasiswa UT, yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang, dapat memainkan peran kunci dalam mengembangkan solusi berkelanjutan dan inovatif untuk industri ini.
Dengan pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan berbasis teknologi, mahasiswa UT dapat terlibat dalam riset, analisis kebijakan, serta pengembangan strategi manajerial dan lingkungan yang mendukung keberlanjutan kelapa sawit seperti yang dipaparkan oleh Subekti Nurmawati, Arfie Thahar dan Erwin Nyak selaku narasumber.
Melalui pemahaman mendalam tentang prospek kelapa sawit dan hubungan antara industri ini dengan pendidikan tinggi, diharapkan akan tercipta sinergi yang produktif. Sinergi ini tidak hanya akan menguntungkan sektor kelapa sawit itu sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pendidikan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia serta menjadi respon dari Ketua IKA UT Medan Syarfi HUtauruk.
Yasir kembali pun mengapresiasi partisipasi aktif dari para mahasiswa dan alumni Universitas Terbuka dalam seminar ini. Keterlibatan generasi muda ini menunjukkan komitmen untuk terus belajar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Diketahui, Semnas ini sangat penting bagi Mahasiswa UT Prodi Agribisnis, khususnya dan Alumni UT Umumnya. "Selain sebagai penghasil sumber dan penghasil devisa di Indonesia, kelapa sawit merespons kebutuhan dengan ditemukannya inovasi-inovasi dari produk kelapa sawit" ujar Leles Sudarmanto.
"Inilah semangat yang harus dijaga dan kembangkan, karena masa depan industri kelapa sawit, dan bahkan masa depan bangsa, berada di tangan generasi muda yang cerdas dan inovatif," pungkas Yasir.
(Red)