WARTAKINIAN.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI indra Iskandar menegaskan akan ada suasana berbeda dari penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPR yang akan digelar pada 16 Agustus 2024 mendatang.
Hal itu mengingat Sidang 16 Agustus tersebut merupakan yang terakhir di sisa periode DPR, DPD, dan MPR, termasuk menjadi yang terakhir pula bagi Pidato Pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo.
“Sehingga mungkin nanti rencananya ada yang berbeda, dari sisi ornamen dan interior luarnya akan sangat ekspresif. Lebih banyak lagi ornamen nusantara dengan mengekspose batik yang notabene menjadi salah satu heritage atau kekayaan budaya Indonesia,” ujar Indra usai menggelar rapat koordinasi persiapan pengamanan Sidang 16 Agustus dengan para stakeholder terkait di Ruang KK II, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/8/2024)
Tidak hanya itu, lanjut Indra, dalam Sidang 16 Agustus yang digelar dalam rangka peringatan HUT RI yang ini akan mengangkat tema Nusantara Baru, Indonesia Maju. Sehingga, tata lampu dalam ruang sidang paripurna juga akan dibuat berbeda dari tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, dalam hal pengamanan, Indra mengakui bahwa sebagaimana acara kenegaraan yang melibatkan Presiden, Wapres, Pimpinan dan Anggota DPR RI, maka pengamanan yang diterapkan pun tidak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Selain pengamanan dalam dari internal DPR, Setjen DPR juga bekerja sama dengan unsur eksternal, seperti TNI, Polri, dan Paspampres.
“Pengamanan tetap sama, dengan kelugasan dan fleksibilitas, agar semua bisa masuk ke komplek Parlemen dengan lancar, tertib, dan nyaman,” tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya merasa harus bertemu degan semua stakeholder terkait, terutama dari unsur pengamanan, dan keamanan. Hal itu semata untuk menyamakan persepsi tentang pelaksanaan sidang tahunan dan sidang bersama nanti.
Dengan kata lain, dijelaskan Indra, tidak hanya dalam segi pengamanan yang super VVIP, namun juga untuk ketertiban dan kelancaran acara. Pasalnya, dengan keterbatasan ruang yang ada di DPR, diperkirakan akan ada lebih dari 3000 kendaraan yang akan masuk ke kompleks DPR.
Karena itu, butuh kerja sama dari semua unsur, agar pada saat pagi hari di hari H semua anggota DPR dan DPD, serta tamu undangan bisa memasuki ruang paripurna dengan tertib dan lancar.
“Kami berharap agar rencana yang telah disusun dengan baik itu dapat berjalan lancar, tertib dan sesuai harapan bersama,” tutupnya.
(Red)