Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta (kanan) saat mengikuti pertemuan kunjungan kerja reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Sabtu (3/8/2024). Foto: Chasbi/vel
WARTAKINIAN.COM - Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mengatakan bahwa progres pembangunan Bali International Hospital (BIH) sudah mundur sebanyak tiga kali.
Oleh Karena itu, ia meminta agar proyek yang menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Bali tersebut dapat segera selesai sesuat target di bulan Maret 2025.
“Progres BIH ini sudah mundur tiga kali. Pertama, itu target rampung pada Mei 2023, kemudian September 2024 hingga mundur lagi sampai Maret 2025, kan mundur terus,” katanya saat diwawancarai Parlementaria dalam kunjungan kerja reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Sabtu (3/8/2024).
Politisi dari Dapil Bali itu melanjutkan bahwa progres pembangunan tersebut mundur dikarenakan BIH belum menemukan vendor atau lembaga kesehatan asing untuk melakukan kerja sama. Sehingga, target penyelesaian pekerjaan yang harusnya sudah selesai pada Mei 2023 jadi mundur.
“Saya melihat BIH tidak menemukan rekanan kesehatan yang mau bekerja sama, ya tentu mereka juga ingin negaranya dikunjungi untuk berobat ya. Kita minta dokternya ya mungkin mereka hanya kasih alatnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mengatakan jika BIH tidak mampu mencari dokter terbaik di dunia, maka hal tersebut perlu difokuskan lebih serius lagi agar permasalahan kesehatan di KEK Sanur itu bisa tuntas.
“Kita minta dokternya tapi mungkin yang diberikan hanya alatnya, oleh karena itu harus lebih diseriusi. Dokter-dokter hebat di Indonesia perlu disekolahkan ke luar negeri agar bisa menyelesaikan problem kesehatan yang dibawa wisatawan,” jelasnya
(Red)