• Jelajahi

    Copyright ©
    Sinyal Bekasi

    Iklan

     


    Pemkab Rembang Genjot Capaian Eliminasi dan Imunisasi TBC

    01/08/2024, Kamis, Agustus 01, 2024 WIB Last Updated 2024-08-01T10:47:12Z

    PENULIS : ADE DWI HIDAYAT

    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    WARTAKINIAN.COM
    – Pemerintah Kabupaten Rembang terus berupaya menggenjot capaian imunisasi dan eliminasi Tuberkulosis (TBC). Penyebaran penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis, terus ditekan melalui berbagai upaya.


    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr Ali Syofii menyampaikan, sejauh ini capaian kinerjanya mulai dari penemuan penderita TBC dan penyembuhannya sudah cukup baik, di semester 1 tahun ini. Namun, untuk penemuan penderita resisten (kebal) obat TBC, akibat pengobatan yang tidak benar dan pemberian terapi pencegahan bagi mereka yang kontak erat dengan penderita TBC, masih perlu ditingkatkan.


    “Ini sebenarnya untuk melindungi masyarakat sendiri, tetapi mereka yang satu keluarga, satu rumah atau satu kantor (dengan penderita TBC) tidak merasa sakit namun harus minum obat, ini yang agak susah. Sehingga perlu kerja keras untuk mengedukasi masyarakat yang kontak erat dengan penderita TB,” ujarnya, pada rapat koordinasi percepatan imunisasi dan eliminasi TBC bersama seluruh lintas sektor, di Hotel Pollos, Rabu (31/7/2024).


    Sementara terkait imunisasi, lanjut dr Ali, pemerintah pusat telah menetapkan sasaran imunisasi di Kabupaten Rembang sebesar 196.577. Angka tersebut terdiri dari 9.636 bayi lahir hidup, 9.489 survaving infant, 8.155 baduta, 158.713 wanita usia subur, dan 10.585 ibu hamil.


    “Seharusnya di bulan Juli ini kira-kira harus tercapai sekitar 58 persen. Sebenarnya secara manual, sasaran itu sudah kita lakukan imunisasi oleh temen-temen Puskesmas sesuai dengan jenis vaksin yang harus diberikan. Tetapi capaian kinerja kita diukur dari aplikasi yang dijadikan standar oleh Kementerian Kesehatan. Berdasarkan entri data di aplikasi ASIK, ketika entri data belum maksimal, ya tentu capaiannya belum sesuai,” bebernya.


    Untuk mengatasi masalah entri data pada aplikasi sehat Indonesiaku (Asik), pihaknya mendorong para tenaga kesehatan yang telah melakukan imunisasi TBC, untuk segera melakukan entri data. Agar data yang ada pada aplikasi tersebut sesuai dengan fakta di lapangan.


    “Kita stressing (menekankan) kepada teman-teman, agar berupaya bagaimana meningkatkan kinerja imunisasi tidak hanya faktanya, tapi data yang dibutuhkan untuk sistem informasi ini juga harus dipenuhi,” pungkasnya.


    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    PEMERINTAH

    +
    /*]]>*/