WARTAKINIAN.COM - Salah seorang warga Banyumas yang sedang menempuh program doktoralnya di Korea Selatan, Heri Akhmadi juga ikut mengomentari soal potensi calon kepala daerah tunggal pada Pilkada Kabupaten Banyumas November mendatang.
Heri yang pada pilpres Februari 2024 kemarin sebagai Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Panwaslu Seoul, Korea Selatan menilai mahalnya cost politic menyebabkan partai politik cenderung pragmatis.
"Ini memang menarik, karena keputusan MK ternyata tidak serta merta memberikan banyak pilihan walau banyak partai bisa mengusung calon sendiri. Faktor pemilu berbiaya tinggi sepertinya menjadi salah satu penyebabnya," ujar mantan Presiden BEM Fakultas Pertanian Unsoed kepada bekasimedia.com pada Senin, (2/9/2024).
"Saya kira Indonesia tidak kurang calon pemimpin yang berkualitas. Tapi sistem politik yang ada memang tidak leluasa memberikan kesempatan para pemimpin itu untuk bisa muncul dan ditawarkan ke publik," imbuhnya.
Menurutnya, dominasi partai politik, ada yang menyebut "Demokrasi Elit" dan mahalnya biaya politik barangkali diantara salah satu penyebabnya. Itulah sebabnya mengapa parpol cenderung "pragmatis" mengusung calon yang paling berpotensi menang.
"Ditambah lagi awal tahun kemarin pasca pileg dan pilpres yang tentunya parpol parpol sudah menguras energi dan biaya yang cukup banyak," pungkasnya. (Denis)