• Jelajahi

    Copyright ©
    Sinyal Bekasi

    Iklan

     


    Beberkan 'Dosa-dosa' Tri Adhianto, Banyak Kalangan Meragukan Cawalkot Nomer 3 Anti Korupsi

    08/11/2024, 18:16 WIB Last Updated 2024-11-08T11:16:51Z

    PENULIS : ADE DWI HIDAYAT

    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    WARTAKINIAN.COM
    - Praktisi Hukum, H. Bambang Sunaryo. SH menilai pernyataan Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 3 Tri Adhianto yang mengatakan akan mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi masih sulit dipercaya publik. Pasalnya, kata Bambang, selama pemerintahan Tri selepas Wali Kota sebelumnya tak menjabat lagi, upaya pemerintah bebas dari korupsi masih carut marut. 


    Diketahui beberapa waktu lalu memang Tri Adhianto pernah mengatakan akan mewujudkan pemerintahan Kota Bekasi yang bebas dari korupsi dengan menerapkan sejumlah langkah konkret, termasuk pengawasan internal ketat dan sistem digitalisasi di seluruh proses pelayanan publik. 


    Masih kata Tri, Melalui e-governance, semua proses dan pengambilan keputusan akan dapat diakses secara terbuka oleh publik, sehingga mempersempit ruang gerak untuk praktik korupsi.


    "Ah yang bener? masih sulit dipercaya publik. Coba lihat saat 2 tahun kepemimpinannya, carut marut pengelolaan keuangan daerah begitu kasar, mulai dana hibah maupun permainan proyek-proyek yang bersumber dari APBD," ucap Bambang saat ditemui, Kamis (7/11/2024).


    Bambang mengatakan, di bawah kepemimpinan Tri banyak temuan BPK RI yang dua diantaranya yakni proyek peralatan olahraga Dispora senilai Rp4,7 miliar dan Disdik sebesar Rp7 miliar yang gagal dikembalikan kepada negara.


    Bambang menilai ada sistem yang salah dalam pengelolaan birokrasi saat masa kepemimpinan Tri. 


    "Kita jangan bicara siapa salah dulu tapi kita nilai ada sistem yang salah dalam pengelolaan birokrasi saat itu di Pemkot Bekasi di masa Tri," ujarnya.


    Seharusnya, kata Bambang, Tri menjelaskan ke publik soal kronologi proyek alat olahraga tersebut kepada publik dan juga temuan BPK di Disdik. Tentang siapa pemenang tender, bagaimana distribusi dan penerimaan manfaatnya. 


    "Kan terbukti, bahwa proyek itu tidak ada out put yang jelas dan juga tidak tepat sasaran penerima manfaatnya seperti yang diberitakan media," ucapnya.


    Hal Serupa dikatakan Ketua LSM Jendela Komunikasi (Jeko) Hendri, bahwa sulit dipercaya pernyataan Tri Adhianto untuk menerapkan pemerintahan bersih.


    "Kita paham kinerjanya dia (Tri) sejak masih menjadi Kadis PUPR sampai jadi Wali kota Bekasi 2022-2023. Sulit dipercaya," tukasnya. 


    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    PEMERINTAH

    +
    /*]]>*/