![]() |
Rita Hartati, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kota Bekasi |
WARTAKINIAN.COM - Rita Hartati, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kota Bekasi, menyatakan bahwa terdapat 1.500 koperasi terdata di Kota Bekasi, dengan sebagian besar koperasi aktif.
"Hampir 60% koperasi aktif, saat ini kami akan melaksanakan kegiatan verifikasi terhadap koperasi aktif untuk menentukan koperasi tersebut dalam menjalankan usaha di sektor keuangan apakah mau memilih open loop atau close loop sementara," ujar Rita kepada wartakinian.com di kantornya, Selasa (14/01/2025).
Selain itu, Rita menjelaskan bahwa prosedur pendaftaran UMKM untuk mendapatkan pembinaan pemerintah. Pertama, usaha harus terdaftar melalui Surat Keterangan Usaha (SKU) di kantor kelurahan, dan kemudian mengajukan Surat Keterangan Binaan (SKB) di kantor Diskop UKM.
Untuk mendukung kinerja, Diskop UKM Kota Bekasi membentuk paguyuban UMKM berdasarkan SK Walikota Bekasi. Paguyuban ini melibatkan para pelaku usaha UMKM sebagai relawan untuk memajukan usaha UMKM di setiap kecamatan.
"Paguyuban umkm ini pengurusnya adalah para pelaku umkm yang memiliki jiwa relawan dalam meluangkan waktu untuk mengajak teman teman UMKM agar naik kelas. Paguyuban ini disetiap kecamatan ada kordinatornya" bebernya.
Rita juga mengungkapkan bahwa anggaran tahun 2024 untuk pemberdayaan UMKM mencapai 1 miliar lebih, tidak termasuk dana modal bergulir yang dikelola oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang merupakan bentuk kerjasama dengan pemerintah.
Untuk tahun 2025, program Diskop UKM berfokus pada penguatan kemitraan business matching untuk mencari mitra kerja dengan perusahaan PMA dan PMDA. UMKM Kota Bekasi juga dapat memanfaatkan aplikasi marketplace "Pakumis" untuk memasarkan produk mereka, yang telah diluncurkan pada tahun 2024.
(Dwi)