![]() |
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kota Bekasi, Rita Hartati |
WARTAKINIAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kota Bekasi, Rita Hartati, mengungkapkan bahwa sebanyak 165.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bekasi telah terdata dan menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Menurut Rita, data ini merupakan hasil upaya pemerintah dalam memvalidasi keberadaan pelaku UMKM di Kota Bekasi yang terus berkembang pesat. Bantuan BPUM tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi keberlangsungan usaha mikro, terutama di tengah tantangan ekonomi.
“Kami telah mencatat ada 165.000 pelaku UMKM di Kota Bekasi yang sudah kita komunikasikan dengan pusat. Yang 165.000 itu adalah data yang sudah mendapatkan bantuan BPUM. Data ini terus kami evaluasi agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi pelaku usaha,” ujar Rita kepada wartakinian.com saat ditemui di kantornya, Selasa (14/01/2025).
Rita menambahkan bahwa pihaknya tengah bersinergi dengan Kementerian UKM dalam melaksanakan Pendataan Lengkap Usaha Kecil dan Menengah (PL-UKM), yang saat ini masih dalam proses finalisasi data.
"Yang sudah terdata secara khusus mendapatkan surat keterangan binaan telah tercatat sebanyak kurang lebih sebanyak 9.600 UMKM kami prioritaskan untuk mendapatkan layanan melalui program pemberdayaan dan pengembangan, yang anggarannya ada di Diskop UKM. Adapun persyaratan untuk mendapatkan Surat Keterangan Binaan adalah para UMKM yang memiliki KTP Kota Bekasi, sudah ber NIB dan memiliki produk yang jelas, serta memiliki Surat Keterangan Usaha," tambahnya.
Selain itu, Diskop UKM Kota Bekasi tetap memprioritaskan program unggulan UMKM, salah satunya penerbitan surat binaan. Pelaku UMKM yang memiliki surat binaan akan mendapatkan pelatihan, sosialisasi, pendampingan, penguatan kemitraan, serta bantuan modal pinjaman dana bergulir. Menurut Rita, kontribusi Kota Bekasi terhadap pertumbuhan ekonomi sangat signifikan.
"Kota Bekasi ini cukup banyak jumlah UMKM-nya, sehingga kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi juga tinggi. Berdasarkan data BPS, sebenarnya UMKM di Kota Bekasi ada sekitar 350.000. Namun, data itu merupakan data empat tahun lalu, sehingga kami tidak lagi berpegangan pada data lama. Oleh karena itu, kami sedang melakukan pendataan PL-UMKM," ungkapnya.
Dengan jumlah pelaku UMKM yang signifikan, Kota Bekasi diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja baru. Diskop UKM juga mengimbau pelaku usaha yang belum terdata untuk segera mendaftarkan diri agar dapat mengikuti program-program yang tersedia.
(Dwi)